KL2105BahanBangunanLaut[BBL]

Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba me review satu bangunan yang ada di Bandung. Bangunan yang saya pilih adalah BTC Fashion Mall yang terletak di Jalan Dr. Djundjunan, Bandung, 500 meter dari exit tol Pasteur. ini saya di depan BTC Fashion Mall BTC Fashion Mall sendiri didirikan pada tahun 2003. Di kompleks BTC Fashion Mall sendiri, selain terdapat pusat perbelanjaan, juga terdapat satu hotel yaitu BTC Hotel. Melalui kesempatan kali ini saya ingin memperkirakan bahan-bahan yang digunakan untuk bangunan tersebut. Perkiraan saya adalah kurang lebih: Beton 70% Besi Tulangan 15% Besi/logam non-struktural 7.5% Kaca, dll. 7.5% Kemudian saya akan me review tentang cara pembuatan besi tulangan dan beton bertulang. Cara pembuatan Besi. Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis- jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan untuk mereduksi biji besi sehingga menjadi besi dan peleburan ulang yang berguna dalam pembuatan jenis - jenis baja. Peleburan besi dilakukan dalam suatu tan

ini saya ini kelompok saya Praktikum No. 1 Uji Tarik Baja Referensi: ASTM E8 - Tension Testing of Metallic Materials Tujuan: Menentukan hubungan tegangan dan regangan Menentukan tegangan leleh baja Menentukan tegangan tarik baja Menentukan perpanjangan dan pengurangan luas area penampang Menentukan modulus elastisitas baja Menentukan tegangan runtuh baja Penjelasan Umum:  Uji tarik dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dari material, seperti modulus Young, tegangan leleh, atau tegangan tarik. Pada praktikum ini hanya dipelajari sifat-sifat material baja dan mengamati perubahan geometri benda uji akibat gaya tarik. Benda uji diberi beban tarik dengan pertambahan beban konstan. Besarnya gaya yang bekerja pada benda uji dicatat dengan menggunakan load cell dan pertambahan panjang dicatat dengan Linear Variable Differential Transformer pada setiap pertambahan beban. Alat: Jangka sorong UTM Linear Variable Differential Transformer Load cell D

ini saya ini kelompok saya Praktikum No. 11 Pengujian Kekuatan Hancur Beton (Usia 28 Hari) Referensi: ASTM E8 - Tension Testing of Metallic Materials Tujuan: Menentukan kekuatan beton yang telah dirancang pada praktikum sebelumnya di usia 28 hari. Alat: UTM kapasitas 100 ton Benda Uji: Beton silinder Prosedur: Ambil benda uji dari tempat perawatan. Hitung berat benda uji. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris. Jalankan mesin uji tekan, lakukan pembebanan sampai benda uji hancur. Catat beban ketika benda uji hancur. Data dan Analisis: Diameter beton = 15 cm Luas permukaan = 176,7146 cm2 Kuat tekan = beban maksimum / luas permukaan Tabel 1 Hasil Uji Tekan Beton Usia 28 Hari Pada umur 28 hari, kuat tekan beton seharusnya sebesar 100% kekuatan tekan yang diinginkan. 1 x 225 = 225 kg/cm2. Beton 1 milik kami saat praktikum ini hilang, entah karena tertukar dengan kelompok lain atau kemana. Beton 2 kekuatannya kurang. Hal ini dikarenakan p

ini saya ini kelompok saya Praktikum No. 11 Pengujian Kekuatan Hancur Beton (Usia 14 Hari) Referensi: ASTM E8 - Tension Testing of Metallic Materials Tujuan: Menentukan kekuatan beton yang telah dirancang pada praktikum sebelumnya di usia 14 hari. Alat: UTM kapasitas 100 ton Benda Uji: Beton silinder Prosedur: Ambil benda uji dari tempat perawatan. Hitung berat benda uji. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris. Jalankan mesin uji tekan, lakukan pembebanan sampai benda uji hancur. Catat beban ketika benda uji hancur. Data dan Analisis: Diameter beton = 15 cm Luas permukaan = 176,7146 cm2 Kuat tekan = beban maksimum / luas permukaan Tabel 1 Hasil Uji Tekan Beton Usia 14 Hari Pada umur 14 hari, kuat tekan beton seharusnya sebesar 88% kekuatan tekan yang diinginkan. 0,88 x 225 = 198 kg/cm2. Beton 1 kekuatannya hampir mencapai 88% kekuatan yang diinginkan, sedangkan beton 2 kekuatannya kurang. Hal ini dikarenakan proses perawatan yang kuran

ini saya ini kelompok saya Praktikum No. 11 Pengujian Kekuatan Hancur Beton (Usia 7 Hari) Referensi: ASTM E8 - Tension Testing of Metallic Materials Tujuan: Menentukan kekuatan beton yang telah dirancang pada praktikum sebelumnya di usia 7 hari. Alat: UTM kapasitas 100 ton Benda Uji: Beton silinder Prosedur: Ambil benda uji dari tempat perawatan. Hitung berat benda uji. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris. Jalankan mesin uji tekan, lakukan pembebanan sampai benda uji hancur. Catat beban ketika benda uji hancur. Data dan Analisis: Diameter beton = 15 cm Luas permukaan = 176,7146 cm2 Kuat tekan = beban maksimum / luas permukaan Tabel 1 Hasil Uji Tekan Beton Usia 7 Hari Pada umur 7 hari, kuat tekan beton seharusnya sebesar 65% kekuatan tekan yang diinginkan. 0,65 x 225 = 146,25 kg/cm2. Beton 1 kekuatannya melebihi 65% kekuatan yang diinginkan, sedangkan beton 2 kekuatannya kurang. Hal ini dikarenakan proses perawatan yang kurang baik, se

ini saya ini kelompok saya Hasil Rancangan Campuran Beton: berdasarkan Praktikum Beton Pekan ke-2 1. Kategori jenis struktur = K-225 2. Semen = 13,649 kg 3. Air = 9,590 kg 4. Agregat Kasar = 36,205 kg 5. Agregat Halus =  35,165 kg Alat: Mesin pengaduk (molen)   Cetakan kerucut Tongkat pemadat Penggaris Vibrator 6 buah bekisting   Bahan: Semen, Air, Agregat Halus, dan Agregat Kasar sesuai hasil rancangan Prosedur: Siapkan bekisting dalam keadaan bersih, pastikan tidak ada celah antar keping bekisting. Campurkan semua bahan penyusun beton ke dalam mesin pengaduk hingga merata. Uji slump campuran yang sudah teraduk. Masukkan campuran ke dalam keenam bekisting, setiap memasukkan campuran hingga 1/3 volume, ratakan campuran dengan vibrator. Ulangi hingga bekisting penuh. Dokumentasi: Praktikum No. 9 Perawatan ( Curing ) Beton Silinder Referensi: ASTM C31 - Making and Curing Concrete Test Speciments Tujuan: Membant

ini saya ini kelompok saya   Praktikum No. 8 Rancangan Campuran Beton Berdasarkan ACI Committee 211 Pendahuluan Komposisi/jenis beton yang akan diproduksi biasanya bergantung pada beberapa hal, yaitu: sifat-sifat mekanis beton keras yang diinginkan, biasanya ditentukan oleh perencanaan struktur; sifat-sifat beton segar yang diinginkan, biasanya ditentukan oleh jenis konstruksi, teknik pengecoran, dan pemindahan; serta tingkat pengendalian di lapangan. Perancangan campuran beton bertujuan untuk mendapatkan komposisi campuran beton yang ekonomis dan memenuhi persyaratan kelacakan, kekuatan, dan durabilitas. Untuk mendapatkan komposisi campuran beton tersebut perlu dilakukan proses " trial and error ", yang dimulai dari suatu perancangan dan kemudian pembuatan campuran awal ( trial mix ). Sifat-sifat dari campuran awal kemudian diperiksa terhadap persyaratan yang ada, dan jika perlu, dilakukan penyesuaian sampai mendapatkan hasil memuaskan. Hal utama yan